Jangan Lewatkan Mengikuti Manasik Umrah, Persiapan Bekal Anda Beribadah di Baitullah

Berkesempatan untuk berkunjung ke Baitullah untuk beribadah umrah tentu menjadi hal yang sangat di impikan oleh setiap muslim dari seluruh penjuru dunia. Butuh persiapan yang matang agar perjalanan ibadah umrah bisa berjalan dengan lancar. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah dengan melakukan manasik umrah.

Manasik umrah tidak termasuk dalam rukun atau wajib umrah, akan tetapi aktivitas ini cukup penting untuk dijalankan agar Anda sebagai calon jamaah umrah dapat menunaikan ibadah umrah dengan tata cara yang benar. Lalu, apa sih sebenarnya manasik umrah itu? Berikut hal-hal yang harus Anda pahami perihal manasik ibadah umrah.

blank

Apa itu Manasik Umrah?

Manasik umrah yaitu peragaan kegiatan ibadah umrah yang benar mulai dari rukun hingga tata caranya secara keseluruhan. Manasik ini biasanya dilaksanakan oleh pihak biro umrah tempat Anda mendaftarkan diri menjadi jamaah umrah.

Tentu saja, akan ada pembimbing khusus dalam pelaksanaan manasik umrah ini. Anda akan dibimbing mulai dari bagaimana pelaksanaan rukun umrah, tata cara ibadah umrah yang benar, juga praktek langsung bagaimana ibadah umrah yang sesuai syariat. tidak hanya sekedar teori akan tetapi juga prakteknya, jadi Anda jauh lebih mudah untuk memahami bagaimana pelaksanaan ibadah umrah tersebut.

Supaya bisa lebih menghayati suasana ketika di Baitullah, sewaktu manasik umrah juga akan menggunakan properti yang serupa contohnya miniatur Ka’bah. Kemudian peserta manasik umrah juga akan memakai pakaian ihram layaknya sedang menunaikan ibadah umrah yang sebenarnya.

Selain menjelaskan rukun dan tata cara umrah, pembimbing juiga akan memberikan arahan seperti sosialisasi tentang peraturan-peraturan pemerintah Arab Saudi yang berlaku, agar para jamaah tidak melanggar hal-hal yang tidak diperbolehkan.

Nah, untuk tata caranya sendiri kurang lebih mencakup pelaksanaan rukun dan wajib umrah. Berikut penjelasannya:

Urutan Pelaksanaan Manasik Umrah

Ada beberapa tahapan pelaksanaan manasik umrah. Manasik ini bisa juga disebut sebagai latihan, karena Anda akan mempraktekkan langsung apa yang akan Anda kerjakan ketika umrah. Jadi, tata caranya kurang lebih serupa dengan rukun dan wajib umrah.

Niat Ihram di Tempat Miqat dengan Memakai Pakaian Ihram

Hal pertama yang dikerjakan ketika manasik adalah melaksanakan rukun umrah pertama yaitu ihram. Sebelumnya, lakukan beberapa sunnah ihram antara lain potong kuku, memangkas rambut (tidak boleh sampai gundul untuk laki-laki), memotong kumis, jenggot serta bulu lainnya di tubuh. Lalu mandi, menyela-nyela jari tangan dan kaki, di akhiri dengan berwudhu.

Dilanjutkan dengan mengenakan pakaian ihram. Pakaian ihram untuk laki-laki desainnya khusus, yaitu pakaian dengan warna putih terdiri dari dua bagian yakni kain bagian atas yang disebut Rida dan kain bagian bawah yang disebut Izzar. Pakaian ihram untuk wanita, pakaian ihram sama dengan pakaian muslimah waktu shalat. Harus menutup aurat, kecuali wajah dan telapak tangan, menutup dada serta mengenakan kaos kaki supaya bagian bawah tertutup.

Tahapan selanjutnya adalah shalat sunnah ihram, yang dapat dikerjakan ketika mendirikan shalat wajib maupun shalat sunnah lainnya. Jadi, bukan dikhususkan shalat sunnah untuk ihram. Dan terakhir melaksanakan niat di tempat miqat yaitu Bir Ali.

Sewaktu berihram di Baitullah, upayakan untuk banyak-banyak dzikir dan membaca talbiyah yang berbunyi, “Labaikkallahumma labbaik”. Bisa juga dengan bacaan talbiyah versi yang lebih lengkap. Perbanyak dzikir serta hindari segala larangan ketika berihram.

Thawaf Mengelilingi Ka’bah

Selanjutnya adalah berlatih mempraktekkan salah satu aktivitas rukun umrah yakni thawaf. Thawaf yaitu berjalan berkeliling Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran. Diawali dari Hajar Aswad dan berakhir di Hajar Aswad pula, disunnahkan untuk memperbanyak membaca takbir ketika thawaf.

Selesai thawaf, disunnahkan pula untuk melakukan shalat sunnah di belakang Maqam Ibrahim. Anda dapat memperbanyak doa di tempat ini, karena Maqam Ibrahim adalah salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa.

Melaksanakan Sa’i

Sebelum melakukan rukun sa’i, disunnahkan minum air zam-zam sambil berdoa. Proses manasik selanjutnya yaitu mempraktekkan rukun umrah ketiga yaitu sa’i. Sai adalah berjalan cepat antara bukit Shafa dan Marwah.

Anda memerlukan kekuatan jasmani yang prima agar dapat melaksanakan rukun ini, sehingga dengan melakukan manasik umrah Anda bisa mencoba agar nantinya lebih siap ketika pelaksanaan umrah yang sebenarnya.

Rukun Tahallul, Memotong Sebagian Rambut atau Mencukur Seluruhnya

Nah, hal terakhir yang dilakukan ketika manasik haji adalah mempraktekkan rukun tahallul yaitu memotong sebagian rambut atau keseluruhan (bagi laki-laki). Tahallul ini bisa dilakukan oleh siapa saja, asal sudah melaksanakan rukun umrah juga. Yang penting tak berlawanan jenis. Khusus jamaah perempuan, diutamakan tahallul dilakukan oleh mahramnya, atau sama-sama jamaah perempuan yang telah melakukan rukun umrah pula.

Itulah beberapa tata cara manasik umrah, terutama bab rukun umrah yang cukup penting untuk dilakukan secara tepat, karena hukumnya wajib.

53.jpg

Image by Konevi from Pixabay

Manfaat Manasik Umrah

Untuk yang melaksanakan manasik umrah, Anda akan mendapatkan berbagai manfaat dibandingkan dengan yang tak melaksanakannya. Manfaat manasik umrah antara lain:

– Mengetahui tata cara ibadah umrah yang tepat, agar tidak terjadi kekeliruan ketika melaksanakan rukun ataupun wajib umrah.

– Mengetahui gambaran situasi dan kondisi ketika berada di tanah suci, dan paham apa yang harus dilakukan selama melaksanakan ibadah umrah

-Lebih mengenal pembimbing jamaah dan teman satu rombongan yang berangkat bersama dari tanah air.

-Memahami prosedur ketika di bandara dan itinerary.

-Memantapkan diri dan siap untuk menjalani ibadah umrah.

Itulah pentingnya memahami tentang manasik ibadah umrah. Anda harus menyiapkan diri secara mental dan jasmani sebelum berangkat menunaikan ibadah umrah ke tanah suci. Jangan lewatkan manasik umrah ini karena sangat penting untuk Anda jalankan. Selamat mengikuti manasik ibadah umrah!

Kota Makkah Al Mukarramah: Melihat Lebih Dalam Keistimewaan Kota Suci

blank

Jika Anda sedang mencari informasi mengenai umrah dan ibadah haji, maka penting untuk memahami dengan baik tempat-tempat yang menjadi pusat pelaksanaan kedua ibadah tersebut. Terutama bagi Anda yang ingin menguatkan iman dan semangat dalam menjalani umrah, penting untuk memahami keutamaan dan keistimewaan Kota Suci Makkah.

Seperti yang kita ketahui, semua tahap ibadah umrah dan haji berlangsung di Kota Makkah. Anda melakukan ritual thawaf di sekitar Ka’bah di Masjidil Haram yang terletak di kota ini. Oleh karena itu, Makkah adalah destinasi utama bagi umat Islam yang melakukan perjalanan ibadah haji dan umrah.

Kota Makkah memiliki banyak keistimewaan, salah satunya adalah mata air Zam-zam yang tidak pernah kering. Meskipun air Zam-zam telah digunakan oleh jamaah haji dan umrah dari seluruh dunia selama bertahun-tahun, sumbernya tidak pernah habis. Ini adalah keajaiban yang mengagumkan. Selama perjalanan umrah, Anda bahkan bisa membawa pulang air Zam-zam, meskipun ada pembatasan saat ini yang mengharuskan jamaah untuk tidak membawa air Zam-zam saat kembali ke negara asal selama pandemi.

Keistimewaan lainnya dari Makkah adalah bahwa kota ini menawarkan rasa aman bagi penduduknya. Makkah adalah tempat yang diberkahi oleh Allah SWT dan memberikan keamanan kepada semua yang tinggal di dalamnya. Ini tidak hanya berlaku untuk manusia, tetapi juga hewan dan tumbuhan. Seperti yang dijelaskan dalam Surat Ali Imran ayat 97:

“Barangsiapa memasukinya (Baitullah) menjadi amanlah dia.”

Selama akhir zaman, terdapat empat negeri yang akan aman, dan salah satunya adalah Makkah. Dajjal tidak akan dapat memasuki kota Makkah, sehingga penduduknya akan terlindungi dari fitnah Dajjal oleh malaikat.

Selain itu, Makkah juga dikenal sebagai Tanah Haram, yang berarti bahwa di kota ini tindakan seperti berburu binatang, merusak tanaman, dan berbuat maksiat adalah dilarang. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari no. 1510:

“…tidak boleh mematahkan rantingnya, tidak boleh memburu hewan liarnya, tidak halal mengambil barang yang hilang, kecuali bagi orang yang hendak mengumumkannya…”

blank

Salah satu keistimewaan lainnya dari Makkah adalah keberadaan Masjidil Haram di sana. Shalat di Masjidil Haram dihargai pahalanya setara dengan 100.000 kali lipat shalat di tempat lain di dunia. Itulah mengapa para calon jamaah umrah selalu berharap untuk sampai ke tanah suci.

Semua keutamaan dan keistimewaan ini menjadikan Kota Suci Makkah Al Mukarramah sebagai tempat yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam. Semoga informasi ini dapat memotivasi Anda yang berencana untuk melakukan umrahatau haji, serta menjadi pengingat bagi mereka yang telah melaksanakan ibadah tersebut agar dapat kembali ke Makkah untuk meraih pahala dari Allah SWT.

Inilah Jenis Kurma Pilihan yang Harus Anda Cicipi!

Salah satu oleh-oleh khas Arab atau Timur Tengah yang paling terkenal adalah kurma. Kurma menjadi primadona jamaah haji dan umrah sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke tanah air. Buah yang rasanya legit ini ternyata beragam jenisnya dan juga kaya akan manfaat.

Kurma juga merupakan buah yang disukai Nabi yang sering dikaitkan dengan bulan Ramadhan, karena sering dikonsumsi saat berbuka puasa. Bahkan menjadi sunnah Nabi mengkonsumsi kurma di waktu pagi. Seperti dalam hadits berikut ini:

Dari Saad bin Abi Waqash RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa memakan tujuh butir kurma yang tumbuh di antara bebatuan (di Madinah) saat pagi, maka ia tak akan celaka terkena racun (sihir) hingga petang.”

46.jpg

Photo by Mona Mok on Unsplash

Selain itu, Nabi SAW juga menganjurkan untuk makan kurma sebelum shalat Id pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Hal ini untuk mengingatkan bahwa ada larangan untuk tidak berpuasa ketika 1 Syawal dan 1 Dzulhijjah.

“Rasulullah tidak pergi Shalat Idul Fitri hingga beliau makan beberapa kurma.” (HR. Bukhari)

Nah, buat Anda pecinta buah kurma ini tentu penasaran kan, apa saja jenis-jenis kurma yang dapat Anda nikmati? Yang pasti, semua jenis kurma mengandung manfaat saat dikonsumsi serta memiliki rasa yang enak tergantung selera masing-masing. Yuk, ikuti selengkapnya jenis-jenis dan manfaat kurma dalam artikel berikut ini!

Ajwa

Kurma Ajwa juga terkenal dengan sebutan “Kurma Nabi”. Menurut sejarahnya pohon kurma ini pertama kali ditanam| oleh Nabi waktu di Madinah, tepatnya di sebelah Masjid Quba. Nama Ajwa diambil dari nama anak dari sahabat Nabi yaitu Salman A-Farisi, atas jasanya mewakafkan kebun kurma untuk perjuangan umat Islam.

Nabi sangat menyukai kurma Ajwa untuk dikonsumsi sehari-hari. Dalam salah satu hadits disebutkan, “Barang siapa yang makan kurma Ajwa sebanyak 7 butir pada pagi hari, pada hari itu ia akan terhindar dari racun dan sihir.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kurma Ajwa termasuk kurma yang menjadi idola di kalangan umat muslim, terutama untuk buah tangan haji dan umrah. Kurma Ajwa memiliki ciri danging buah yang lembut, buahnya berwarna kehitaman serta ada salur-salur putih pada kulit buahnya menjadi ciri khas yang membedakan kurma ini dengan jenis yang lain. Karena ke-khas-an kurma ini, harga kurma Ajwa terbilang tinggi di antara jenis kurma lainnya.

48.jpg

Photo by Naim Benjelloun from Pexels

Kurma Ajwa juga punya banyak kandungan nutrisi jadi baik untuk kesehatan, terutama untuk ibu hamil dan menyusui. Ingat tentang kisah Maryam ibunda Nabi Isa yang juga makan buah kurma sehingga kelak anaknya menjadi anak yang pandai dan penyabar. Kurma juga baik untuk pertumbuhan anak-anak utamanya untuk sumsum tulang belakangnya.

Medjool

Kurma Medjool merupakan jenis kurma yang berasal dari Amerika Serikat. Salah satu ciri khasnya adalah buahnya yang memiliki ukuran lebih besar jika dibandingkan dengan jenis kurma lainnya yaitu antara 10-15 cm. Kurma ini berwarna coklat muda, dengan kulit daging yang tebal. Kurma Medjool memiliki tekstur yang empuk dan lembut serta terasa manis dan legit. Tak heran bila kurma ini juga disebut sebagai “Kurma Raja” atau “Berlian Kurma”.

Tak jauh beda dengan manfaat kurma yang lain, kurma Medjool juga memiliki kandungan fruktosa dan glukosa alami yang memiliki peran sebagai karbohidrat sederhana untuk sumber energi. Kurma ini pas untuk dikonsumsi ketika sahur, karena juga banyak mengandung vitamin, mineral dan kalium yang merupakan serat alami sehingga membuat rasa kenyang yang cukup lama setelah memakannya.

Kurma Sukkari

Nama kurma Sukkari mengambil dari bahasa Arab yaitu ‘sukkur’ yang berarti gula, tak heran jika kurma ini punya cita rasa yang manis. Tekstur kurma Sukkari sangat lembut daging buahnya seperti karamel. Kurma sering menjadi menu wajib untuk buka puasa di Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi, termasuk jenis kurma Sukkari ini. Kurma Sukkari ditanam di wilayah Al-Qaseem, Arab Saudi.

Kurma Sukkari punya banyak sekali kandungan nutrisi antara lain: zat besi, vitamin A, asam amino, magnesium dan sebagainya. Sehingga kurma Sukkari sangat bermanfaat bagi kesehatan antara lain bisa menyehatkan pencernaan, mengatasi anemia, menjaga kesehatan mata, mengatasi karies gigi, menurunkan kolesterol, untuk kesehatan kulit bahkan untuk program dirt. Selain dimakan langsung, kurma Sukkari juga lezat untuk campuran jus. 

Kurma Khalas

Kurma khalas adalah salah satu kurma yang disebut superfood karena kaya akan manfaat. Khalas secara bahasa berarti selesai atau dalam makna lain khalas berarti sempurna. Jadi sesuai dengan namanya kurma ini menjadi kurma dengan kelezatan yang paripurna.

Kurma khalas memiliki warna cokelat kemerahan, teksturnya lembut dan agak lengket. Rasanya pun sangat manis seperti karamel, selera bagi penyuka rasa manis. Kurma khalas juga punya banyak manfaat, kurang lebih seperti kurma Sukkari yang telah dipaparkan di atas. Akan tetapi, keunikan lain dari kurma khalas adalah kurma ini bisa dinikmati dalam 3 fase. Yaitu kurma segar (khalal), kurma matang (ruthab), dan kurma kering (tamr).

47.jpg

Photo by Quintin Gellar from Pexels

Nah, itu tadi macam-macam jenis kurma serta manfaatnya bagi kesehatan. Sebenarnya masih banyak lagi jenis kurma (sekitar empat ratus lebih jenis kurma) yang dapat menjadi pilihan bagi Anda antara lain kurma Barhee, kurma Halawy, kurma Deglet Noor (kurma Tunisia), kurma Zhaghloul, kurma Fard, dan lain, namun belum dapat kita bahas satu persatu.  

Jelang bulan suci Ramadhan, kurma sudah mulai mudah didapatkan karena banyak yang menyediakan kurma sebagai santapan ketika sahur atau berbuka, juga suguhan saat lebaran. Jika Anda ke tanah suci, jangan lupa menjadikan kurma sebagai salah satu oleh-oleh wajib untuk dibawa pulang ke tanah air. Tetapi, Anda tidak perlu cemas karena saat ini kurma cukup mudah ditemui di Indonesia utamanya di toko khusus oleh-oleh haji dan umrah. Selamat mencoba buah kurma ya!

Yuk Mengenal Ciri-Ciri Haji Mabrur dan Hal yang Wajib Diperhatikan Saat Haji

Seringkali kita mendengar umat muslim mengucapkan doa kepada orang yang berangkat ataupun kembali dari haji, “Semoga menjadi haji mabrur.” Apa yang disebut dengan haji mabrur? Dan adakah ciri seseorang dikatakan menjadi haji yang mabrur tersebut?

Haji mabrur menurut bahasa adalah haji yang baik atau diterima oleh Allah SWT. Namun secara istilah, haji mabrur adalah haji yang dilakukan sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan Nabi SAW, serta memperhatikan rukun, syarat, wajib dan larangan dalam ibadah haji. Pastinya, setiap muslim yang menunaikan ibadah haji berharap bisa menjadi haji yang mabrur ketika pulang dari tanah suci.

61.jpg

Photo by Abdulla Dhahri on Unsplash

Tentu terdapat ciri-ciri seorang yang telah menunaikan haji disebut menjadi haji mabrur. Berikut ini akan diuraikan beberapa hal yang wajib diperhatikan agar Anda meraih haji mabrur nantinya. Mulai dari ciri-cirinya, hingga hal-hal yang harus dihindari ketika berada di tanah suci. Simak sampai akhir ya!

Ciri-Ciri Menjadi Haji yang Mabrur

Terdapat beberapa sabda Nabi yang menyebutkan tentang ciri-ciri seseorang menjadi haji mabrur. Seperti pada hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad,

“Wahai Rasulullah SAW, apa itu haji mabrur? Rasulullah lalu menjawab: Memberikan makanan serta menebar kedamaian.” (HR. Ahmad)

Di lain waktu, sahabat juga bertanya tentang ciri-ciri haji mabrur, maka Rasulullah mengatakan: “Memberikan makanan dan berkata dengan santun.” Dalam sabda Nabi SAW lain yang diriwayatkan oleh Muslim, “Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji sedang ia tidak rafats dan tidak fusuq, maka ia akan kembali dalam keadaan sama seperti waktu ia dilahirkan oleh ibunya.”

Apa itu rafatsRafats yaitu tindakan yang keji atau tak senonoh misalnya melakukan hubungan suami-istri atau bercumbu. Sedangkan fusuq yaitu mengerjakan perbuatan maksiat yang bisa merusak keimanan serta aqidah terhadap Allah SWT.

Dengan demikian, dapat diketahui beberapa ciri-ciri menjadi haji mabrur, di antaranya adalah sebagai berikut:

– Menimbulkan kedamaian untuk orang di sekitarnya

-Sopan dan santun saat berbicara

-Peduli terhadap lingkungan sekitar, contohnya dengan memberikan makan kepada orang-orang yang membutuhkan

– mensucikan pikiran, perkataan serta perbuatan, dengan meninggalkan perbuatan maksiat ataupun hal yang tidak senonoh lainnya.

Nah, dengan memahami ciri haji mabrur tersebut, semua hal tersebut dapat tercermin ketika seseorang pulang dari beribadah haji, ia akan menjadi pribadi yang lebih baik, lebih santun serta mengasihi kepada orang lain lebih daripada sebelumnya.

62.jpg

Photo by Abdullah Mukadam on Unsplash

Hubungan baik yang tercipta tak hanya tentang dirinya dengan Allah (hablum minallah), namun juga hubungan baik yang terjalin sesama manusia (hablum min-annaas). Hal lain yang muncul, menurut Hasan Al Bashri adalah sikap zuhud. Haji yang mabrur akan lebih dekat kepada Allah, ia akan cenderung melepaskan dari kehidupan dunia dan ia semakin mencintai amal ibadah untuk akhiratnya.

“Tanda (ciri) mabrurnya haji seseorang yaitu ia meninggalkan hal yang buruk yang ia kerjakan sebelum ia haji.”

Artinya, secara menyeluruh seorang dikatakan sebagai haji mabrur yaitu ia yang segala unsur kehidupannya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Hal-Hal yang Harus Dihindari

Setelah penjelasan tentang ciri-ciri haji mabrur di atas, berikut ini hal-hal yang wajib Anda hindari supaya nantinya Anda termasuk menjadi haji mabrur. Di antara hal-hal yang harus dihindari tersebut adalah:

Memurnikan Niat Haji Hanya Untuk Ibadah Kepada Allah

Segala sesuatu tergantung kepada niatnya. Sangat disarankan untuk memurnikan niat menunaikan ibadah haji yaitu semata-mata untuk beribadah kepada Allah SWT. Jangan sampai terbersit niat-niat lain yang bisa merusak pahala ibadah haji Anda.

Misalnya, niat haji hanya untuk ‘ dianggap mampu’ menunaikan haji, ingin selfie di depan Ka’bah, bahkan hanya ingin sekedar dipanggil ‘Pak Haji’ atau ‘Bu Hajjah’. Oleh karena itu, harus sering-sering mengulang niat selama melaksanakan ibadah haji agar niat selalu terjaga.

Membersihkan Biaya yang Dipakai Untuk Berhaji dari yang Haram

Haji adalah ibadah yang suci, dilaksanakan di tanah suci maka segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaannya haruslah bersih. Termasuk harta yang dipakai untuk berangkat haji. Hindarilah segala hal yang haram, serta senantiasa berhati-hati supaya tidak terjebak godaan setan demi meraih gelar haji.

63.jpg

Photo by Sulthan Auliya on Unsplash

Meninggalkan Rafats, Fusuq dan Jidal

Saat melaksanakan ibadah haji, hindari perbuatan yang buruk seperti melontarkan perkataan kotor, bersikap jahat, dan melakukan hal yang tidak senonoh atau biasa disebut rafats. Tidak boleh pula fusuq, atau bermaksiat serta melanggar aturan Allah. Dan terakhir tak boleh jidal atau bertengkar, bermusuhan apalagi sampai berkelahi.

Jangan Bersikap Sombong

Hal yang sering tidak disadari oleh jamaah haji, yaitu bersikap tinggi hati. Merasa diri sudah baik dengan melakukan ibadah haji, tapi sejatinya manusia tempatnya salah dan lupa. Jangan sampai Anda merasa telah baik ketimbang orang lain yang belum mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji.

Tidak Berlebih-lebihan

Hal terakhir yang wajib dihindari adalah sikap berlebih-lebihan. Baik dalam hal berpakaian, interaksi antar lawan jenis saat menjalankan ibadah haji dan seterusnya. Sebab pada dasarnya Allah tidak menyukai hamba-Nya yang berlebih-lebihan (israf).

Itulah beberapa ciri menjadi haji mabrur serta hal-hal yang harus dihindari. Semoga menjadi haji yang mabrur bagi Anda yang melaksanakan ibadah haji ke Baitullah.

Open chat
Assalamualaikum..
Apa yang bisa kami bantu?